Produsen Budaya dan Islam Industrialisasi
Sebuah proses pencitraan, di era ketika tekhnologi informasi terbuka luas seperti sekarang, sangat mudah untuk menjadi seolah- olah baik, shaleh, ataupun seolah- olah jahat. Meskipun sebenarnya, tidak seperti yang terlihat. Setiap kecenderungan “menjadi” tolokukurnya sebatas wujud dari penampakan. Semua dinilai dari yang terlihat dan terdengar. Dalam kasus rokok saja, menjadi multitafsir ketika dipadankan dalam keseharian seseorang.
Biasa dan lumrah jika merokok dilakukan laki- laki bebas, lebih bagus jika diperbandingkan dengan mabuk atau sakau karena sabu- sabu.
Merokok saja dapat dianggap terbaik jika disandingkan dengan para pemadat. Pun bagi wanita, merokok adalah persoalan biasa jika dinikmati mbok- mbok terutama (kebanyakan) para dukun bayi di desa- desa. Menarik dan memunculkan cacian, hujatan, dan kekenesan cibiran publik ketika dilakukan sosok yang tampaknya (dikenal luas) sebagai wanita shalehah, Zaskia Mecca misalnya. Yang ...
